Apakah kamu sering mengalami kelupaan dalam aktivitas keseharian kamu, misalnya mencari handphone atau remote tv yang padahal sedang kamu pegang? Jika iya, maka itu adalah kondisi yang terkenal sebagai pikun. Pikun adalah istilah orang awam untuk mendeskripsikan kondisi di mana sering terjadinya kelupaan, khususnya pada aktivitas keseharian kita.
Lalu, apa sebenarnya pikun itu dan bagaimana hal itu bisa terjadi? Pikun bisa muncul karena satu dari beberapa hal. Apa saja itu? Yuk, kita cari tahu jawabannya melalui penjelasan di bawah ini.
Sekilas Mengenai Otak dan Ingatan
Otak adalah orang yang paling penting tetapi juga yang paling kompleks di dalam tubuh kita. Otak juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas ingatan ingatan yang kita peroleh dari pengalaman kita sehari hari. Ingatan adalah sesuatu yang sangat penting karena merupakan penyokong dari proses pembelajaran yang kita lakukan seumur hidup kita.
Ingatan juga bisa terbagi menjadi 2, yakni ingatan yang bersifat jangka pendek dan ingatan yang bersifat jangka panjang. Kedua ingatan tersebut disimpan oleh otak dengan cara yang sedikit berbeda.
Prefrontal cortex adalah bagian yang mengelola ingatan jangka pendek. Jenis ingatan ini tidak langsung diubah menjadi ingatan jangka panjang karena memerlukan waktu sebelum akhirnya hippocampus mengubahnya menjadi ingatan yang utuh. Proses ini memerlukan kerjasama dengan berbagai panca indera yang ada pada tubuh kita ketika menangkap ingatan.
Apa Itu Pikun?
Pikun umumnya adalah sebuah kondisi di mana daya ingat atau memori pada otak kita sudah berkurang. Karena itu, seseorang yang mengalami pikun akan memerlukan waktu yang lebih lama dalam mengingat sesuatu. Hal itu terjadi karena otak mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses memori yang tersimpan. Tidak hanya itu, penurunan kinerja pada otak tidak hanya terpaku pada daya ingat, tetapi juga pada kecepatan berpikir dan perilaku.
Gejala Gejala Pikun
Gejala gejala utama pikun umumnya tidak akan menyebabkan sesuatu yang sangat parah dan mungkin hanya akan sering terjadi kelupaan. Tetapi hal ini bisa berkembang ke kondisi yang lebih parah, seperti :
- Sulit dalam mengingat sesuatu yang bersifat jangka pendek.
- Sering mengalami kebingungan.
- Kesulitan dalam berbicara yang ditandai omongan yang terbata bata.
- Mengulangi sesuatu yang sama berulang ulang kali.
- Mempertanyakan sesuatu yang sama berulang ulang kali.
- Bisa kehilangan arah di lokasi yang sudah familiar.
- Kemampuan belajar yang kian lama kian melemah.
- Kehilangan keahlian secara perlahan lahan.
Penyebab Pikun
Umumnya, lumrah di masyarakat bahwa pikun bisa terjadi seiring dengan proses penuaan. Ini karena penuaan akan melemahkan otak dan berbagai indera pada tubuh, yang memiliki pengaruh dalam pembentukan ingatan. Akibatnya, sebagian besar lansia akan mengalami yang namanya pikun.
Tetapi pikun juga bisa terjadi karena hal hal di luar dari penuaan, seperti:
1. Demensia
Demensia terjadi karena kerusakan yang terjadi pada otak, yang bisa menyebabkan otak tidak dapat mengingat ingatan dan keahlian hidup. Penyakit ini bergerak secara perlahan lahan dalam merusak sel sel pada otak dan sampai sekarang, belum diketahui penyebabnya. Maka dari itu, penyembuhan untuk penyakit ini belum ada sampai sekarang, termasuk obat obatan.
Demensia juga memiliki jenis penyakit yang lain seperti Alzheimer dan Demensia Vaskular. Alzheimer adalah kondisi di mana protein pada otak gagal berfungsi sehingga mengganggu kinerja neuron (sel otak). Ketika neuron tidak bekerja, maka sel sel di otak akan mati secara perlahan lahan karena tidak terkoneksi antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan Demensia vaskular adalah kondisi di mana terjadi penggumpalan darah yang menyebabkan aliran darah ke otak menjadi terhambat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel sel pada otak, yang bisa berujung menjadi Demensia Vaskular.
2. Obat obatan
Obat obatan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel sel otak, contohnya obat jenis antikolinergik. Jenis antikolinergik ini bisa memperlambat kerja neurotransmiter asetilkon yang terdapat pada syaraf parasimpatif. Syaraf ini bertugas untuk mengatur organ organ yang bekerja secara tidak sadar, seperti bernafas, mencerna maupun mengalirkan darah.
3. Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin bisa menjadi salah satu penyebab pikun, contohnya vitamin B12. Gaya hidup juga bisa menjadi salah satu penyebab kekurangan vitamin, contohnya mengkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan kurangnya kandungan vitamin B1 pada tubuh.
4. Gangguan mental
Gangguan mental juga bisa menjadi salah satu penyebab pikun, contohnya kecemasan, stress hingga depresi. Tetapi hal hal ini hanya akan menyebabkan kepikunan yang bersifat sementara dan biasanya akan menghilang dalam waktu dekat.
Tips Membantu Kepikunan
Karena belum ada obat yang bisa menyembuhkan pikun secara total untuk saat ini, maka anda bisa mencoba beberapa tips untuk membantu kepikunan, contohnya seperti:
- Membuat to do list harian.
- Membuat daftar event pada kalender.
- Meminta bantuan orang orang terdekat untuk mengingatkan rutinitas yang ada.
- Konseling kepada ahlinya.